Tuesday, December 13, 2011

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 11. Akuntansi dan Laporan Keuangan

1. Definisi akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

2. Fungsi akuntansi
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

3. Pihak-pihak yang berkepentingan
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
a. Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.
b. Pemilik perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
c. Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.
d. Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan.
e. Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.

4. Prinsip akuntansi
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
a. Prinsip biaya historis (historical cost principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp. 9.000.000, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp. 8.950.000. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp. 8.950.000, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp. 8.950.000.
b. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
c. Prinsip mempertemukan (matching principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini, kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
d. Prinsip konsistensi (consistency principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
e. Prinsip pengungkapan lengkap (full disclosure principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

5. Laporan keuangan
Laporan keuangan ialah laporan yang digunakan untuk mengetahui keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu, laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan yaitu: laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas/modal, dan neraca. Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama hanya berbeda pada unsur-unsur yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan kita memakai laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.

6. Neraca
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.

Unsur-unsur neraca
- Harta (aktiva)
- Utang (kewajiban)
- Modal (ekuitas)

Bentuk neraca
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
o Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
o Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.

7. Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
o Bentuk singlestep atau langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
o Bentuk multiple step atau tidak langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan.

8. Tujuan laporan keuangan
Tujuan umum adalah menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship)  atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
a. Aktiva
b. Kewajiban
c. Ekuitas
d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
e. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Saturday, December 10, 2011

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 10. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Macam-macam Sumber Daya Manusia
Manusia memiliki akal, budi, dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan.
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
o Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
o Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berpikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.

Sesuai dengan fungsinya, terdapat 2 macam tenaga kerja:
o Tenaga eksekutif; yang mempunyai tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir, dan mengawasi.
Tenaga demikian ini harus merupakan tenaga yang ahli dalam bidangnya, menguasai manajemen dengan baik dan mepunyai visi ke depan dengan baik pula.
o Tenaga operatif; merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik.
Tenaga operatif ini, ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan yakni:
• Tenaga terampil (skilled labor)
• Tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
• Tenaga tidak terampil (unskilled labor)

2. Perkembangan Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan, dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

SDM sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Meskipun demikian, keberadaan MSDM belum dapat dipastikan secara jelas pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir, proses memanajemen manusia menjadi formal.
Suharyanto menyebutkan bahwa aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto:2005). Beberapa orang yang terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian menjadi manajer-manajer personalia di bidang industri.
Manajemen kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih dahulu daripada di Australia ketika negara-neara ini mengadopsi proses kerja produksi massa, mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar dalam masa ini adalah FW Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil Studi Gerak dan Waktu. Perangkat yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi yang dikembangkan, memungkinkan produksi yang lebih murah. Oleh karenanya, hal ini menciptakan banyak tugas yang monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya. Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia dalam perusahaan.
Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor manusia menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan karyawan yang baik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di satu sisi dan daya saing perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian mendorong manajemen personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian manajemen SDM.
Ruang lingkup pengembangan SDM, yaitu:
o Pengembangan kompetensi; pelatihan kompetensi, project management, dsb.
o Pengembangan Jumlah SDM; dilakukan apabila organisasi membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan peningkatan kinerja.
o Pengembangan organisasi; dengan terciptanya unit usaha baru, maka secara organisasi perlu dilakukan penyesuaian struktur organisasi.

3. Pemanfaatan sumber tenaga kerja dan kompensasi
a. Mencapai masa dinas yg panjang
b. Menarik karyawan yg cakap ke dalam organisasi
c. Memotivasi karyawan mencapai prestasi unggul

Sumber tenaga kerja
• Dari dalam perusahaan
• Teman-teman para karyawan
• Lembaga penempatan tenaga kerja
• Lembaga pendidikan
• Masyarakat umum

Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kompensasi ini dapat berupa upah dan gaji. Sebenarnya pengertian antara upah dan gaji adalah sinonim, tetapi upah lebih banyak dipakai untuk para pekerja (buruh), sedangkan gaji biasanya merupakan kompensasi untuk para pegawai. Gaji biasanya diberikan setiap bulan dalam jumlah pasti, sedangkan upah dapat bulanan atau kurang dari itu dan sangat dipengaruhi oleh volume output yang dihasilkan oleh individu.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni:
• Teori pasar
• Teori standard hidup
• Teori kemampuan untuk membayar

4. Hubungan perburuhan
Hubungan perburuhan Pancasila
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak, saling membutuhkan satu sama lain. Pihak manajemen memerlukan sumbangan, tenaga karyawan untuk mencapai tujuannya: di lain pihak, karyawan memerlukan pendapatan untuk dapat memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Oleh karena itu di Indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manajemen, yang dikenal dengan hubungan perburuhan Indonesia.
Di samping itu, hubungan perburuhan Pancasila ini menghendaki pula agar setiap persoalan yang terjadi antar buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat sebagaimana tersirat dalam jiwa Pancasila itu sendiri. Sudah barang tentu dalam musyawarah ini harus memperhatikan aspek manusianya, dengan tidak merugikan salah satu pihak.
Bilamana terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka, yaitu:
• Boikot
• Pemogokan
• Penghasutan
• Memperlambat kerja

5. Mengapa para pekerja mendirikan serikat para pekerja?
Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang berkesinambungan dan permanen dibentuk secara sukarela dari, oleh, dan untuk pekerja sebagai maksud untuk:
• Perlindungan
• Peningkatan akan kondisi dan syarat kerja
• Menangani keluh kesah anggota
• Menyelesaikan perselisihan
• Menyediakan manfaat lainnya (untuk kesejahteraan anggota)
• Sebagai suara pekerja
• Menyediakan sarana komunikasi
• Melakukan kerjasama dan menjalin solidaritas dengan pekerja atau serikat pekerja lainnya baik secara nasional ataupun internasional
• Meningkatkan pelaksanaan hubungan industrial untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara pekerja/serikat pekerja dengan pengusaha/manajemen

6. Hukum-hukum yang mengatur hubungan antar tenaga kerja dan manajer
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerjasama, yaitu:
o Closed shop agreement
Perjanjian kerja semacam ini hanya berlaku bagi pekerja/buruh, yang telah tergabung menjadi anggota serikat (persatuan). Jadi pengusaha hanya boleh mempekerjakan para anggota serikat buruh saja.
o Union shop agreement
Persetujuan ini mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.
o Open shop agreement
Persetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 9. Manajemen Keuangan Perusahaan

1. Peran dan tanggung jawab manajer keuangan
Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya seefektif, seefisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan, dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan, dan pengelolaan aset-aset secara efisien, manajer keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

Tanggung jawab manajer keuangan
a. Mengambil keputusan investasi (investment decision)
Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada dan memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
b. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision)
Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi dan memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
c. Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen, dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.

Penganggaran modal
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal
o Expansi (perluasan); untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
o Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
o Renewal (pembaharuan); tambal sulam.
o Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).

Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal
a. Membuat proposal; biaya yang diperlukan apa saja.
b. Review dan analisa.
c. Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
d. Implementasi.
e. Mengumpulkan umpan balik atau feedback.

Istilah-istilah dalam capital budgeting
o Independent projects; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh: buka bisnis salon dan buka resto.
Mutually exclusive projects; proyek-proyek yang tidak ada hubungannya, tapi terkait oleh keterbatasan dana.
o Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.

Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Aktiva tetap/aktiva tidak lancar (fixed assets) adalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi). Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap terdiri sebagai berikut:
a. Tanah
b. Gedung atau bangunan
c. Mesin-mesin
d. Kendaraan
e. Peralatan

Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan metode profitability index.

Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan penerimaan operasi lainnya.

Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan: kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.

Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun masalah utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya, proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi masalah likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.

Metode net present value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).

Metode profibality index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka dianggap menguntungkan.

Metode internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.

2. Perencanaan keuangan
Mengapa perusahaan membutuhkan dana?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran.
Pengeluaran jangka pendek (short term)
Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
Pengeluaran jangka panjang (long term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dan untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.

Pembiayaan perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 8. Konsep Nilai Waktu dari Uang

1. Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.

FV = Po + SI = Po + Po (i) (n)

FV = Ko (1 + r)^n

Keterangan :
FV = Future Value (Nilai yang akan datang)
Po = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
Ko = Arus kas awal
SI = Simple Interest (dalam rupiah)
i = interest / suku bunga
r = rate / tingkat bunga
n = tahun ke-
^n = Tahun ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
1 / (1 + r)^n disebut juga sebagai discount factor

2. Nilai sekarang

PV = Kn / (1 + r)^n

Keterangan :
PV = Present Value (Nilai Sekarang)
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / tingkat bunga
^n = Tahun ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
1 / (1 + r)^n disebut juga sebagai discount factor

3. Anuitas
Anuitas adalah cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama.

Anuitas biasa
Anuitas biasa adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu bunga di-majemukkan. Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:

a. Ordinary annuity : sebuah anuitas yang diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal, akhir setiap 6 bulan, maupun pada setiap akhir tahun.

An = R [ 1- ( 1+i )^-n ]
   ------------------------------
      i

 R= An [  i  ]
    ------------
    {1-(1+i)^-n}

 Sn = R [ {1+i)^n-1} ]
     -----------------------
        i

 R = Sn [             i   ]
       ------------------
     {(1+ i)^n - 1}

Keterangan:
An = Present value 
R = Annuity
Sn = Future value 
i = Tingkat bunga/interval
n = jumlah interval pembayaran

b. Due Annuity : anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. 
Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya. Pada formula annuity due ditambahkan satu compounding factor (1+i), baik untuk present value maupun future value. Penambahan satu compounding factor pada annuity due adalah sebagai akibat pembayaran yang dilakukan pada setiap awal interval. Nilai uang yang dihitung dengan annuity due selalu lebih besar bila dibandingkan dengan ordinary annuity.

*Perhitungan present value
Rumus:
An(ad) = R [ {1-(1+ i)^-n} ]
    --------------------------------- ( 1 + i )
          i
Atau

An(ad) = R [{1-(1 + i ) - (^n-1)
          ----------------------------------- + 1 ]
          i

Atau
An(ad) = R [{1-(1 + i ) - ^n-1 ]
    -------------------------------------- + R
        u

*Jumlah Pembayaran (Future amount)
Sn(ad) =  R [ {( 1 + i )^n -1} ]
       --------------------------------
           i

Sn(ad) =  R [ {( 1 + i )^n+1 - 1}
             ---------------------------- - 1 ]
          i
Sn(Ad) = R [ {( 1 + i )^n + 1 - 1} ]
      --------------------------------  - R
          i

c. Deferred Annuity : suatu seri (anuitas) yang pembayarannya dilakukan pada akhir setiap interval.
Perbedaan dengan ordinary annuity adalah dalam hal penanaman modal di mana pada deferred annuity ada masa tengang waktu (grace period) yang tidak diperhitungkan bunga.

An( da ) = R [ { 1 - ( 1 + i )^-n } ]
      --------------------------------------- ( 1 + i )^-t
         i

Sn (da) = R [ {(1 + i )^n - 1 ]
         -----------------------------
         i

t = tenggang waktu yang tidak dihitung bunga.

o Anuitas Terhutang 
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
 FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )

Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
 PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )


o Nilai sekarang anuitas
Nilai sekarang dari anuitas n tahun disebut An dan nilai sekarang faktor bunga anuitas disebut PVIFAk,n.
An = PMT (PVIFAk,n)
PVIFAk,n = 1 - ___1____ = 1/k - ____1____
       (1+k)n         k (1+k)n
          
-----------
   k

o Nilai sekarang dari anuitas terhutang
Berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :
An = PMT (PVIFAk,n)(1+k)

o Anuitas Abadi
Sebagian besar anuitas terbatas jangka waktunya secara defiinitif misalnya 3 tahun atau 5 tahun, tetapi terdapat juga anuitas yang berjalan terus secara infinitif, disebut anuitas abadi (perpetuities). Nilai sekarang dari anuitas abadi adalah:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto=PMT/r 

o Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata
Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r

o Periode kemajemukan tengah tahunan atau periode lainnya
Pemajemukan tengah tahun berarti bunga di hitung tiap 6 bulan sekali. Pemajemukkan tengah tahun memberikan hasil yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena anda memperoleh bunga atas bunga dalam frekuensi yang lebih sering.

o Amortisasi Pinjaman
Adalah suatu pinjaman yang dibayar kembali dengan jumlah pembayaran yang sama besar setiap periode selama jangka waktunya.

PVA = PMT ( PVIFA k,n )

PMT =  PVA
  ---------------------
  PVIFA k,n

Friday, December 9, 2011

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 7. Manajemen Produksi

1. Perkembangan manajemen produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

2. Pengertian manajemen produksi
Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau koordinasi kegiatan orang lain. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
Manajemen produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

3. Pengertian produksi
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).
Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, maupun komponen penunjang.
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa.

4. Proses produksi
Penggolongan proses produksi ada beberapa hal, yaitu:
a. Sifat proses produksi
   o Proses ekstraktif
Adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Contoh: proses penambangan batu bara.
   o Proses analitik
Adalah sutu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa barang yang hampir menyerupai bentuk atau jenis aslinya. Contoh: penyulingan minyak.
   o Proses fabrikasi
Disebut juga proses pengolahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberpa bentuk. Contoh: sepatu.
   o Proses sintetik
Proses sintetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja gelas/kaca, produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.

b. Jangka waktu produksi
   o Proses terus-menerus (continuous process)
Istilah proses terus-menerus digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai. Dalam hal ini banyak atau semua mesin akan melaksanakan operasi yang sama dalam waktu tidak terbatas. Contoh: produksi mobil di mana perubahan model hanya terjadi dalam satu tahun.
Ini juga terdapat pada industri-industri yang hanya mempunyai satu saat operasi (satu shift) yaitu pada pagi hingga sore hari, sedangkan malamnya tidak beroperasi.
   o Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat membuat produk lain yang berbeda. Jadi, alat yang sama dapat digunakan untuk membuat beberapa macam produk sesuai dengan keinginan atau pesanan konsumen. Contoh: alat-alat untuk pengecoran logam.

c. Sifat produk
   o Produksi standar
Contoh: produk televisi, lemari es, sikat gigi, dan sebagainya.
   o Produk pesanan
Contoh: membuat pakaian dengan ukuran tertentu, mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya.

5. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
Tanggung jawab seorang manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:
a. Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur
b. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain

Bidang produksi mempunyai 5 tanggung jawab keputusan utama, yaitu:
a. Proses
b. Kapasitas
c. Persediaan
d. Tenaga Kerja
e. Mutu/Kualitas

6. Ruang lingkup manajemen produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoperasiannya.
Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi:
a. Seleksi dan desain hasil produksi
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Rancangan tata letak dan arus kerja
e. Rancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

7. Fungsi serta sistem produksi dan operasi
Fungsi produksi dan operasi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi, yaitu:
a. Proses pengolahan
b. Jasa-jasa penunjang
c. Perencanaan
d. Pengendalian/pengawasan

Sistem produksi dan operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.

8. Lokasi dan layout pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, misalnya:
o Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah.
o Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen.
o Ongkos transport, misalnya pabrik mobil.
o Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok.
o Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik peleburan aluminium.
o Lingkungan sekitar, misalnya peternakan sapi.
o Iklim, misalnya perkebunan teh.
Penting dan tidaknya faktor-faktor tersebut tidak sama atau berbeda diantara masing-masing perusahaan. Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin.

Layout fasilitas produksi
Agar perusahaan dapat mencapai produktivitas yang tinggi dengan mengeluarkan biaya yang rendah, manajemen harus mengambil keputusan tentang layout pabrik yang baik. Secara definitif dapat dikatakan bahwa layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.

Tujuan pokok dari layout pabrik adalah:
a. Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
b. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
c. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
d. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
e. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.

Layout untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang standar adalah berbeda dengan layout untuk perusahaan yang membuat barang berdasarkan pesanan. Dalam hal ini layout dibedakan menjadi 2 macam, yaitu process layout dan product layout.

Wednesday, December 7, 2011

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 6. Pemasaran

1. Pengertian pasar dan pemasaran
Pasar dapat dijadikan sebuah sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Masyarakat dapat menjadikan pasar sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi misalnya dagang, promosi, pameran dan lain sebagainya.
Dalam kegiatannya, pasar telah banyak memberikan berbagai kemudahan baik kepada produsen maupun kepada konsumen. Produsen dapat menggunakan pasar sebagai tempat untuk memasarkan (menawarkan) barang hasil produksinya. Sedangkan konsumen dapat membelanjakan uangnya untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka inginkan guna memenuhi kebutuhan.
Harga yang terbentuk di dalam sebuah pasar benar- benar mencerminkan adanya kesepakatan (kegiatan pemasaran) antara penjual dan pembeli. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen. Sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual.

Pasar menurut W.J Stanton
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.

Pemasaran menurut W.J Stanton
Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2. Jenis-jenis pasar
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Pasar nyata dalah tempat umumnya dengan banyak penjual dan banyak pembeli dengan membawa uang untuk mengadakan transaksi. Antara penjual dan pembeli harus melihat barang-barang yang dijual.

b. Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh: pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Jenis pasar menurut cara transaksinya 
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
b. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Jenis pasar menurut jenis barangnya
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan daging serta pasar loak.

Jenis pasar menurut keleluasaan distribusi 
Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
• Pasar lokal
• Pasar daerah
• Pasar nasional
• Pasar internasional

3. Konsep-konsep inti pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

4. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Keadaan permintaan dan tugas pasar
a. Permintaan negatif (negative demand)
Sebagian besar pasar tidak menyukai produk, bahkan berupaya menghindarinya.
Tugas pasar: menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah sustu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang lebih positif.
b. Tidak ada permintaan (no demand)
Konsumen sasaran dapat saja tidak tertarik terhadap produk yang ditawarkan karena merasa tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya.
Tugas pasar: menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
c. Permintaan terpendam (latent demand)
Banyak konsumen yangyang memiliki hasrat yang kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat dipuaskan oleh produk dan jasa yang ada. Contoh: rokok yang sehat.
Tugas pasar: mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
d. Permintaan yang menurun (falling demand)
Setiap organisasi cepat atau lambat akan mengalami penurunan permintaan.
Tugas pasar: meningkatkan kembali permintaan yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara yang kreatif.
e. Permintaan yang tidak teratur (irregular demand)
Banyak organisasi menghadapi permintaan yang berubah-ubah menurut musim, hari atau bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas pun menjadi berkurang, menganggur atau bahkan berlebihan.
Tugas pasar: menemukan cara untuk mengubah pola waktu permintaan melalui cara penentuan harga yang fleksibel,promosi dan rangsangan lainnya.
f. Permintaan penuh (full demand)
Suatu organisasi menghadapi permintaan penuh apabila organisasi itu puas terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapainya, terutama menyangkut jumlah permintaan yang diharapkannya.
Tugas pasar: mempertahankan tingkat ini di tengah perubahan selera konsumen serta meningkatnya persaingan.
g. Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Beberapa organisasi menghadapi permintaan yang lebih tinggi daripada yang dapat atau ingin dilayaninya, contoh: Ragunan pada saat hari raya.
Tugas pasar: melakukan demarketing, yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen seperti dengan menaikan harga,mengurangi promosi maupun aktivitas pelayanan.
h. Permintaan yang tidak sehat (unwholesome demand)
Produk-produk yang tidak sehat akan memunculkan upaya yang terorganisasi untuk mengurangi atau mencegah penggunaanya, seperti publikasi yang dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak penjualan rokok, obat bius, ecstasy, ataupun senjata api maupun pornografi.
Tugas pasar: mengajak orang-orang yang menggemari produk-produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya.

Falsafah manajemen pemasaran
Ada 5 (lima) konsep pemasaran yang dilakukan organisasi untuk menjalankan pemasaran mereka:
a. Konsep produksi
Falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan, dan manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
b. Konsep produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan.
c. Konsep penjualan
Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.
d. Konsep pemasaran
Falsafah manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan pesaing.
e. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Gagasan bahwa organisasi sebaiknya menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan mengirimkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien daripada pesaing sedemikian rupa sehingga mampu memelihara atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

5. Bauran pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan Place).

Product (Produk)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Place (Saluran distribusi) 
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

6. Tujuan sistem pemasaran
a. Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
b. Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
c. Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
d. Kualitas hidup konsumen yang maksimum

7. Pendekatan dalam mempelajari pemasaran
a. Pendekatan serba fungsi
Dari siapa saja pendekatan pokok pemasaran itu, yaitu: pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar. 
b. Pendekatan serba lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, supplier, perantara dagang, dsb.
c. Pendekatan serba barang
Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen industri.
d. Pendekatan serba manajemen
Dilihat dari pendapatan manajer serta keputusan yang diambil.
e. Pendekatan serba sistem
Pendekatan serba sistem atau pendekatan sistem total ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Oleh karena itu pendekatan sistem total tersebut banyak dipakai dalam buku-buku tentang pemasaran.

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 5. Manajemen dan Organisasi

1. Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Latar belakang sejarah manajemen
a. Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China).
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang).
b. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pada tahun 1776.
Pendukung  konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
c. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan  manajemen.

Fungsi dan proses manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah kegiatan kerja manajer dalam merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi.  
Sedangkan proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi, dan mengawasi .

Ciri-ciri manajer profesional
Profesional diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang berupa keahlian, kompetensi, kerja efisien, keterampilan, kualifaid-pandai, berpengalaman, dan sifat  mengagumkan.  Dalam konteks SDM,  manajemen profesional adalah pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional.
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni:
      a.       Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
      b.      Dukungan manajemen puncak.
      c.       Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
      d.      Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistic.
      e.      Berdimensi jangka panjang dan bersinambung. 
      f.        Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
      g.       Dilakukan secara terencana/terprogram.       
      h.      Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
      i.         Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki:
            ·         kompetensi atau keahlian dan pengalaman panjang di bidangnya
            ·         sifat haus pada tantangan-tantangan    
            ·         sikap dan keterampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien
            ·         integritas tinggi
            ·         sifat menghargai profesi lain
            ·         sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko
            ·         bertanggung jawab atas setiap kata dan perbuatannya
      j.        Penggunaan teknologi tepat guna.
      k.       Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
      l.         Partisipasi aktif semua anggota.
      m.    Kerjasama tim.
      n.      Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).
      o.      Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung.
      
      Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
      Berkaitan dengan hubungan antar pribadi:
a.       Pemimpin lambang (figurehead) atau kepala simbolis
Diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social.
b.      Pemimpin (leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih, dan tugas-tugas yang terkait.
c.       Penghubung (liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi.

Berkaitan dengan Informasi:
a.             Pemantau (monitor)
Sebagai pusat saraf.
b.             Penyebar (dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi.
c.              Jurubicara (spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan, dan hasil organisasi.

Berkaitan dengan pengambilan keputusan:
a.       Wirausaha (entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk menimbulkan perubahan informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
b.      Pengendali gangguan (disturbance handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting.
c.       Pengalokasi sumber daya (resource allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi.
d.      Perunding (negotiator)
Mewakili organisasi pada perundingan-perundingan utama.
               
2. Organisasi
Definisi organisasi
Menurut Boone dan Katz organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok:
a. Interaksi manusia
b. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
c. Struktur organisasi itu sendiri

Pentingnya mengenal organisasi
Mengapa organisasi demikian penting bagi kita, terutama di zaman yang mendunia (global) saat ini? 
Itu tidak lain karena dalam berorganisasi kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah dengan orang lain, baik suka maupun duka. Di suatu organisasi itulah tercampur secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota.
Nah, dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami manusia yang sempurna dalam arti psikologis. Yakni, manusia yang mampu kapan saatnya menempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus lebih mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan bersama pula.
Untuk mencapai nikmatnya manfaat berorganisasi itu memang butuh proses yang panjang dan lama. Tidak bisa kita hanya berorganisasi dalam beberapa bulan lalu menuntut kematangan pribadi seperti yang diuraikan tersebut. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Berikut beberapa cirinya:
- Pertama, organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya. Untuk saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota).
- Kedua, organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat. Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumah tangga). Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu.
- Ketiga, organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya. Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya.
- Keempat, dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat. Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (perencanaan), action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action. Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.
- Kelima, organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya. Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.

Bentuk-bentuk organisasi
a. Organisasi fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
b. Organisasi fungsional dan garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
c. Organisasi komite
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
d. Organisasi garis dan staff
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
e. Organisasi matrix
Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.

Prinsip-prinsip organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
a. Perumusan tujuan yang jelas. 
Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
b. Pembagian kerja. 
Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
c. Delegasi kekuasaan. 
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
d. Rentang kekuasaan. 
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
e. Tingkat pengawasan. 
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
f. Kesatuan perintah dan tanggung jawab. 
Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
g. Koordinasi. 
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

Sebab kegagalan dan keberhasilan organisasi
Salah satu faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis, integrated, interrelated, dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

Powered By Blogger