Indonesia terdiri dari enam kepulauan besar (Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara). Mempunyai daratan seluas 195-200 juta ha, terletak di daratan
tropika dengan curah hujan yang tinggi dan hanya dibedakan ke dalam 2 musim
setiap tahun. Berbagai sumber pertambangan yang amat berharga, seperti
minyak-gas alam, batu bara, timah, tembaga, dan sumber tambang lainnya,
merupakan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Jenis
Bahan Tambang
|
Lokasi
Tambang
|
Aspal alam
|
Sulawesi Tenggara
|
Batu bara
|
Sumatera Barat dan Sumatera Selatan
|
Bauksit
|
Riau
|
Nikel
|
Sulawesi Selatan dan Maluku
|
Timah
|
Sumatera Selatan dan Riau
|
Mangan
|
Jawa Barat dan D.I. Yogyakarta
|
Tembaga
|
Irian Jaya
|
Pasir besi
|
Jawa Tengah
|
Emas dan perak
|
Jawa Barat
|
Penyebaran penduduk Indonesia
Tidak meratanya penyebaran penduduk di Indonesia, yang sebagian besar penduduk terpusatkan di Pulau Jawa ini, membuktikan bahwa di
satu pihak Pulau Jawa sudah kelebihan penduduk(over populated), sedangkan
di pihak lain artinya di luar Pulau Jawa justru kekurangan penduduk (under
populated). Penyebaran penduduk yang tidak merata ini menyebabkan akibat-akibat
sebagai berikut:
Di Pulau Jawa
o Karena terlalu banyaknya tenaga kerja, persaingan pun timbul sehingga upah cenderung rendah dan jumlah pengangguran meningkat.
o Rendahnya upah serta meningkatnya pengangguran merupakan
salah satu penyebab meningkatnya gejala kriminalitas yang dapat mempengaruhi
kegiatan ekonomi masyarakat.
Di luar Pulau Jawa
Di luar Pulau Jawa
o Kurangnya tenaga kerja sebagai akibat kurangnya penduduk telah
menyebabkan upah tenaga kerja cenderung tinggi yang merupakan salah satu
penyebab tingginya biaya produksi di daerah luar pulau Jawa dan juga masih
tingginya biaya angkut melalui laut.
o Kurangnya tenaga kerja yang dirasakan telah mempengaruhi
laju pertumbuhan ekonomi di daerah yang disebabkan karena pertumbuhan industri yang lamban.
Struktur ekonomi ekspor
Salah satu petunjuk mengenai perkembangan ekonomi Indonesia
adalah penampilan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebagian besar sumber penerimaan negara berasal dari
perdagangan luar negeri (ekspor) MIGAS yang memegang peranan besar dari
keseluruhan penerimaan dalam negeri, rata-rata 65% . Dari gambaran APBN serta
neraca perdagangan yang menunjukkan peranan, baik sebagai sumber pendapatan
dalam negeri maupun sebagai sumber devisa negara ini, menunjukkan bahwa
struktur perekonomian Indonesia bersifat struktur ekonomi ekspor.
Suatu negara yang mempunyai struktur ekonomi ekspor seperti
Indonesia sangat terpengaruh oleh maju/mundurnya ekspor. Keadaan ini dengan
sendirinya akan mempengaruhi pola kemampuan untuk mengimpor, artinya bila
ekspor dalam bentuk devisa meningkat berarti kemampuan impor akan
meningkat dan devisa hasil ekspor berkurang yang juga akan mengakibatkan kemampuan
impor berkurang.
Sebagaimana diketahui bahwa impor Indonesia terdiri dari:
o Barang konsumsi (sandang, pangan, serta barang konsumsi lain
untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat)
o Bahan baku/penolong untuk industri dalam negeri
o Barang modal seperti peralatan pabrik, dsb.
Dari
jenis barang impor yang diperlukan tersebut, akan dirasakan pengaruhnya
terhadap kegiatan ekonomi dalam negeri. Bila kemampuan impor berkurang sebagai
akibat berkurangnya pendapatan dari ekspor yang disebabkan karena berkurangnya/turunnya kemampuan ekspor berarti kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan akan terpengaruh. Ini menunjukkan bahwa
suatu negara yang perekonomiannya sangat bergantung pada perdagangan luar
negeri seperti Indonesia adalah peka terhadap perkembangan ekonomi dunia.Sumber:
http://awikaleeminho.blogspot.com/2011/02/gambaran-mengenai-peta-ekonomi.html