Friday, December 9, 2011

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 7. Manajemen Produksi

1. Perkembangan manajemen produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

2. Pengertian manajemen produksi
Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau koordinasi kegiatan orang lain. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
Manajemen produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

3. Pengertian produksi
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).
Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, maupun komponen penunjang.
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa.

4. Proses produksi
Penggolongan proses produksi ada beberapa hal, yaitu:
a. Sifat proses produksi
   o Proses ekstraktif
Adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Contoh: proses penambangan batu bara.
   o Proses analitik
Adalah sutu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa barang yang hampir menyerupai bentuk atau jenis aslinya. Contoh: penyulingan minyak.
   o Proses fabrikasi
Disebut juga proses pengolahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberpa bentuk. Contoh: sepatu.
   o Proses sintetik
Proses sintetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja gelas/kaca, produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.

b. Jangka waktu produksi
   o Proses terus-menerus (continuous process)
Istilah proses terus-menerus digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai. Dalam hal ini banyak atau semua mesin akan melaksanakan operasi yang sama dalam waktu tidak terbatas. Contoh: produksi mobil di mana perubahan model hanya terjadi dalam satu tahun.
Ini juga terdapat pada industri-industri yang hanya mempunyai satu saat operasi (satu shift) yaitu pada pagi hingga sore hari, sedangkan malamnya tidak beroperasi.
   o Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat membuat produk lain yang berbeda. Jadi, alat yang sama dapat digunakan untuk membuat beberapa macam produk sesuai dengan keinginan atau pesanan konsumen. Contoh: alat-alat untuk pengecoran logam.

c. Sifat produk
   o Produksi standar
Contoh: produk televisi, lemari es, sikat gigi, dan sebagainya.
   o Produk pesanan
Contoh: membuat pakaian dengan ukuran tertentu, mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya.

5. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
Tanggung jawab seorang manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:
a. Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi manufaktur
b. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain

Bidang produksi mempunyai 5 tanggung jawab keputusan utama, yaitu:
a. Proses
b. Kapasitas
c. Persediaan
d. Tenaga Kerja
e. Mutu/Kualitas

6. Ruang lingkup manajemen produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoperasiannya.
Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi:
a. Seleksi dan desain hasil produksi
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Rancangan tata letak dan arus kerja
e. Rancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

7. Fungsi serta sistem produksi dan operasi
Fungsi produksi dan operasi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi, yaitu:
a. Proses pengolahan
b. Jasa-jasa penunjang
c. Perencanaan
d. Pengendalian/pengawasan

Sistem produksi dan operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.

8. Lokasi dan layout pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, misalnya:
o Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah.
o Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen.
o Ongkos transport, misalnya pabrik mobil.
o Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok.
o Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik peleburan aluminium.
o Lingkungan sekitar, misalnya peternakan sapi.
o Iklim, misalnya perkebunan teh.
Penting dan tidaknya faktor-faktor tersebut tidak sama atau berbeda diantara masing-masing perusahaan. Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin.

Layout fasilitas produksi
Agar perusahaan dapat mencapai produktivitas yang tinggi dengan mengeluarkan biaya yang rendah, manajemen harus mengambil keputusan tentang layout pabrik yang baik. Secara definitif dapat dikatakan bahwa layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.

Tujuan pokok dari layout pabrik adalah:
a. Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
b. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
c. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
d. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
e. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.

Layout untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang standar adalah berbeda dengan layout untuk perusahaan yang membuat barang berdasarkan pesanan. Dalam hal ini layout dibedakan menjadi 2 macam, yaitu process layout dan product layout.

No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger