Wednesday, December 7, 2011

[TUGAS PENGANTAR BISNIS] Bab 4. Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

1. Kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan
Kewiraswastaan (entrepreneurship) berasal dari bahasa perancis yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “perantara” oleh Richard Cantillon. Dalam karyanya dia menyebutkan seorang entrepreneur sebagai seorang yang membayar harga tertentu untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga tidak pasti (an uncertain price), sambil membuat keputusan-keputusan tentang upaya mencapai dan memanfaatkan sumber-sumber daya, dan menerima resiko berusaha (the risk of enterprise). Secara luas istilah kewiraswastaan didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memiliki resiko finansial, psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Dalam kewiraswastaan ada 3 jenis perilaku:
a. Memulai inisiatif
b. Mengorganisasi atau mengreorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk mengubah sumber daya dengan cara praktis
c. Diterimanya resiko atau kegagalan

Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah:
a. Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
b. Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
c. Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

2. Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

3. Perkembangan franchising (waralaba) di Indonesia
Bisnis waralaba nampaknya semakin menjadi trend bisnis masa kini, poluparitas bisnis dengan konsep waralaba dan pola kemitraan ini karena ada pemikiran bahwa cukup dengan ongkang-ongkang kaki, mitra usaha bisa menikmati laba yang menggiurkan. Selain itu bisnis waralaba menawarkan kemudahan dalam membangun usaha karena sistem usaha sudah berjalan. dengan banyaknya bisnis waralaba dengan modal kecil semakin meningkat animo masyarakat terjun ke dunia ini. Dengan semakin banyaknya minat masyarakat terjun ke bisnis waralaba semakin besar pula perusahaan yang menawarkan untuk bermitra dengan janji keuntungan yang lumayan. Jenis produk waralaba yang ditawarkanpun semakin beragam. Tentu bagi pengusaha pemula harus berhati-hati dalam memilih waralaba yang akan diikuti.
Dari beberapa sektor bisnis waralaba yang sudah ada, masing-masing memiliki peluang dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. Mungkin beberapa data berikut bisa menjadi pertimbangan anda sebelum menentukan akan berinvestasi waralaba di sektor mana, berikut jenis sektor usaha di bidang waralaba yang bisa dijajaki:
a. Sektor makanan
Pada tahun 2009, sektor makanan menjadi penyumbang terbesar dalam perputaran omset bisnis waralaba di Indonesia. Menurut Dewan Pengarah WALI (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia) , Amir Karamoy sektor ini masih akan menjadi primadona di tahun mendatang. Pasalnya, kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati setiap orang. Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan dan minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau makanan kecil seperti donat.
b. Sektor ritel
Peminat sektor ritel terbilang paling tinggi tahun ini. Kontribusinya dalam perputaran bisnis waralaba menduduki peringkat kedua. Dewan Pengarah WALI Amir Karamoy masih melihat, tawaran waralaba atau kemitraan minimarket masih prospektif tahun depan. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang perkembangan minimarket. Jangan heran, hampir di setiap lokasi perumahan selalu bisa kita jumpai minimarket. Tak jarang, letaknya saling berhimpitan.
c. Sektor jasa
Sepintas, sektor jasa terlihat sepele. Namun, justru karena sederhana, sektor ini bisa menjadi peluang yang sangat menarik di tahun 2010. Peluang usaha yang menarik di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor, termasuk di antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan otomotif di Indonesia tahun depan. Ini menjadi berita baik bagi mereka yang ingin berusaha di sektor jasa otomotif.
d. Sektor farmasi
Salah satu subsektor bisnis ritel ini bakal menarik tahun depan. Terutama, bisnis apotek. Apalagi, pemerintah sudah menghapus ketentuan mengenai jarak antar apotek yang minimal 500 meter. Merujuk pengalaman pemilik jaringan waralaba apotek K-24 Gideon Hartono, omset setiap gerai waralabanya bisa bertumbuh antara 15% hingga 60% dari tahun ke tahun. Ketergantungan masyarakat yang begitu tinggi terhadap obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab utamanya.

4. Ciri-ciri perusahaan kecil
Ciri-ciri perusahaan kecil:
a. Manajemen berdiri sendiri
b. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil daerah operasinya lokal
c. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil

Untuk mengembangkan perusahaan kecil diperlukan pertimbangan yang matang terhadap 3 hal: 
a. Profil pribadi; dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan 
b. Profil perusahaan; dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok
c. Paket pinjaman; dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran
Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

Kekuatan perusahaan kecil
• kebebasan untuk bertindak
• menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
• peran serta dalam melakukan usaha atau tindakan

Kelemahan perusahaan kecil
• relatif lemah dalam spesialisasi
• modal dalam pengembangan terbatas
• karyawan relatif sulit untuk mendapat yang cakap

Sebab-sebab kegagalan
• struktur modal yang tidak memadai
• penggunaan metode dan peralatan yang sudah usang
• tidak adanya perencanaan jangka panjang
• kecakapan pribadi

Tanda-tanda kegagalan perusahaan
• penjualan menurun
• perbandingan utang semakin tinggi
• biaya operasi meningkat
• pengurangan dalam modal kerja
• keuntungan menurun/kerugian meningkat

5. Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis kecil
Kewirausahaan: Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena mEnciptakan dan mengoperasikan bisnis baru. Yang membedakan adalah visi, aspirasi, dan strategi.
Bisnis kecil: Tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan-pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman.
Wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya berani menanggung resiko.

No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger