Sebelum membahas lebih jauh tentang apa itu yang dimaksud
dengan bisnis, alangkah baiknya untuk mengetahui definisi dan pengertian dari
bisnis itu sendiri terlebih dahulu. Definisi bisnis menurut bahasa adalah
berasal dari bahasa Inggris yaitu “Business” yang identik dengan “Firm”
(Perusahaan) : Goods and Services (Barang-barang dan Pelayanan). Sedangkan
definisi bisnis menurut istilah adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang serta jasa guna mendapat
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (Hughes & Kapoor). Atau
dalam definisi bisnis menurut istilah yang lain adalah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat (Brown & Potrello).
Sedangkan pengertian bisnis itu sendiri memuat empat aspek
yaitu sebagai berikut:
a. Suatu kegiatan
usaha.
Suatu kegiatan usaha tersebut dilakukan dengan cara mengolah
sumber-sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan serta menyediakan barang dan
jasa demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Sumber-sumber ekonomi tersebut adalah:
o Manusia
(men)
Manusia disini dapat berperan sebagai tenaga kerja di
perusahaan atau sebagai konsumen dari produk perusahaan. Yang terpenting adalah
memperhatikan bagaimana cara mengelola sumber daya manusia yang ada agar dapat
mendukung pencapaian tujuan bisnis.
o Uang (money)
Uang atau modal usaha merupakan uang atau barang yang
digunakan untuk menghasilkan produk. Barang modal dapat berupa mesin, peralatan
pabrik, dan alat transportasi. Perusahaan tentu saja harus memperhatikan
pengelolaan keuangan perusahaan dengan baik.
o Material
Material merupakan faktor pendukung uatama dalam proses
produksi, seperti : bahan baku, bahan pembantu, dan bahan lainnya yang turut
menunjang proses produksi.
o Metode (methods)
Metode meliputi ide-ide atau inisiatif yang ditunjukkan
untuk mengorganisir dan mengkoordinir faktor-faktor lain dengan baik. Artinya,
bagaimana sumber ekonomi yang terbatas dapat diwujudkan atau dihasilkan
barang/jasa yang optimal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwasanya dalam
dunia bisnis tentunya identik dengan barang dan jasa. Dan yang dimaksud dengan
barang dan jasa disini adalah menghasilkan barang dan jasa atau
menyediakan/menawarkan barang dan jasa dari suatu badan usaha, seperti
perusahaan besar maupun kecil, kepada customer atau pelanggan dari perusahaan
itu sendiri. Untuk keperluan dan kepentingan bisnis atau pengambilan keuntungan
perusahaan serta memenuhi kebutuhan dan keperluan masyarakat sebagai customer
atau pelanggan.
Yaitu pendapatan laba atau keuntungan sebuah badan usaha
seperti perusahaan dari hasil bisnis penjualan/penawaran barang dan jasa dari
badan usaha tersebut kepada customer
atau pelanggan.
Dalam kegiatan perekonomian seperti bisnis, tentunya tidak
hanya badan usaha atau perusahaan tersebut saja yang diharapkan mendapat laba
atau keuntungan. Melainkan, diharapkan pula untuk dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa yang ditawarkan oleh badan usaha atau
perusahaan tersebut. Sehingga antara kedua belah pihak, yaitu badan usaha
selaku pelaku bisnis dan masyarakat selaku customer atau pelanggan, mampu
mendapat keuntungannya masing-masing. Sehingga terjadi pula suatu keterkaitan
saling membutuhkan dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak tersebut.
Membahas tentang bisnis tentunya akan menemui berbagai macam
tipe bisnis dalam pembahasan bisnis tersebut. Karena dalam bisnis dapat
dikelompokan menjadi berbagai macam dan dengan cara yang berbeda pula. Salah
satu cara untuk mengelompokan bisnis yaitu dengan berdasarkan aktifitas yang
dilakukan untuk menghasilkan keuntungan dari bisnis itu sendiri.
a. Usaha pertanian
Usaha pertanian adalah bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Produksi bahan mentah adalah bisnis yang memproduksi
bahan-bahan mentah untuk dijual kembali kepada produsen yang memproduksi barang
jadi dari bahan-bahan mentah tersebut.
Pabrik/manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang
berasal dari barang mentah atau komponen-komponen yang kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi
barang fisik, seperti mobil, komputer, televisi, dan lain-lain.
Konstruksi adalah bisnis yang memperoleh keuntungan dari
proyek pembangunan yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan,
perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penyerahan proyek.
Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang dan/atau jasa
yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang
dan/atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi.
Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan
dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang
lain.
Komunikasi adalah suatu bisnis yang mendapatkan keuntungan
dari proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang
atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan
efek tertentu yang diharapkan.
Finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari
investasi dan pengelolaan modal.
Asuransi adalah suatu bentuk pertanggungan asuransi yang
tersedia untuk kedua individu dan bisnis dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan penggantian kepada yang tertanggung karena kehilangan pekerjaan,
kematian pihak tertanggung, atau kecelakaan yang menonaktifkan pemegang polis.
Real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan
dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan
bangunan.
Usaha jasa adalah bisnis yang menghasilkan hal yang tidak
berwujud atau jasa dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas
jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Badan usaha yang dijalankan oleh pemerintah atau negara yang
sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara. BUMN dan BUMD dapat
pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau
jasa bagi masyarakat.
2. Tujuan Kebijakan Bisnis
2. Tujuan Kebijakan Bisnis
Tujuan bisnis itu sendiri dapat dibagi atau dikelompokkan
dalam dua bagian atau kelompok, yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan
ekonomi.
Bertujuan untuk memperoleh keuntungan bisnis suatu badan
usaha atau perusahaan dari hasil penjualan/penawaran barang dan jasa kepada
customer atau pelanggan.
b. Tujuan sosial.
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
customer atau pelanggan akan barang dan jasa.
Berbeda dengan kebijakan bisnis yang bertujuan untuk
mencapai stabilitas ekonomi yang dapat diukur dengan:
a. Kesempatan
kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan
peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan
tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan
kesejahteraan karyawan.
Jadi semakin banyak kita berusaha meningkatkan produksi,
semakin banyak pula kesempatan lapangan pekerjaan dan tentunya keuntungan akan
peningkatan produksi itu sendiri.
Apabila kestabilan harga tercapai, maka akan menimbulkan
kepercayaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli
dengan harga sekarang akan sama dengan harga di masa depan.
Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan
stabilitas ekonomi di suatu negara. Agar neraca pembayaran internasional
seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
3. Sistem
Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Setiap negara menggunakan sistem ekonomi
yang berbeda-beda. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya semua faktor tersebut dipegang
oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem
ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan
dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Dan juga biasanya
dibedakan atau dikelompokan berdasarkan mekanisme dan koordinasinya serta
berdasarkan ideologi.
Sistem ekonomi berdasarkan mekanisme dan koordinasinya serta
berdasarkan ideologi yaitu:
a. Berdasarkan
mekanisme dan koordinasinya.
o Sistem Ekonomi
Tradisional (Traditional Economy)
Mekanisme koordinasinya berdasarkan tradisional berlaku
dalam perekonomian yang masih sederhana. Kegiatan ekonominya juga sangat
terbatas dimana tujuan ekonomi tidak untuk memperoleh keuntungan melainkan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsistence level).
o Sistem Ekonomi
Komando (Command Economy)
Mekanisme koordinasinya berdasarkan komando dari pusat
kekuasaan (central authority). Lembaga yang diberikan hak koordinasi ekonomi
disebut perencanaan terpusat. Sistem ekonomi komando sangat menolak mekanisme
pasar. Menurut mereka, sistem perencanaan terpusat sangat efisien dalam
mengalokasikan sumber daya.
o Sistem Ekonomi
Pasar (Market Ekonomy)
Mengandalkan kekuatan permintaan dan penawaran sebagai alat
alokasi yang efisien.
o Sistem Ekonomi
Kapitalis (Capitalist Economy)
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang
aset-aset produktif atau faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor
individu/swasta. Sistem ekonomi ini juga memberikan kebebasan yang besar bagi
pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan
individual atau sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar,
ciri-ciri ekonomi kapitalis/liberal adalah sebagai berikut:
- Mencari keuntungan
sebagai motif yang menggerakkan perekonomian.
- Pengakuan yang luas
atas hak-hak pribadi.
- Perekonomian diatur
oleh mekanisme pasar.
- Campur tangan
pemerintah diminimalkan.
o Sistem Ekonomi
Sosialis (Socialist Economy)
Sistem ekonomi sosialis/komunis adalah sistem yang
mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun
selanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara. Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para
buruh. Umumnya sistem ini memiliki ciri-ciri:
- Menurut sosialis,
kemakmuran akan tercapai dengan
berdasarkan pada kemakmuran bersama melalui konsep kepemilikan sosial.
- Sosialisme sebagai
gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan yang timbul
dari kapitalisme.
§ Dalam masyarakat
sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau rasa kebersamaan.
o Sistem Ekonomi
Islam (Islamic Economy)
Sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang
berlandaskan ideologi dan ajaran-ajaran syariat Islam.
4. Kesempatan
Bisnis/Usaha
Kesempatan/peluang usaha adalah kesempatan yang pasti bisa
didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada dan
dengan memanfaatkan berbagai kesempatan, baik itu peluang usaha apa saja yang
bisa dengan sigap kita ambil.
Beberapa peluang usaha atau peluang bisnis antara lain:
o Referal/Referral
Arti dari referral sendiri adalah orang yang diberi
referensi. Untuk bergabung dengan bisnis sistem referal biasanya tanpa modal
sepeserpun. Anda hanya diminta mereferensikan atau mengajak orang lain untuk
bergabung menjadi member pemilik web atau situs. Biasanya Anda mendapat komisi
bila member yang Anda ajak bergabung memenuhi syarat yang disyaratkan oleh
pemilik web atau situs. Contoh: Paypal, 4shared, dll.
o Afiliasi/Affiliate
Arti dari affiliate itu sendiri adalah menggabungkan, jadi
program afiliasi adalah salah satu bentuk pemasaran yang merekrut para marketer
(pemasar) untuk memasarkan suatu produk dengan cara bergabung terlebih dahulu
kepada pemilik web/situs (affiliate merchant). Anda akan mendapat komisi bila
terjadi penjualan lewat link afiliasi Anda. Contoh: Amazon.
o Reseller
Arti dari reseller sendiri adalah menjual kembali, jadi
untuk menjadi reseller Anda diharuskan membeli dulu produk yang ditawarkan
pemilik web atau situs. Kemudian Anda akan mendapat komisi atau bonus bila
terjadi penjualan.
Selebihnya tinggal bagaimana cara memanfaatkan peluang usaha
atau peluang bisnis yang ada dengan sebaik-baiknya. Sekecil apapun peluang yang
ada kalau dikerjakan dengan serius, maka akan membuahkan hasil yang maksimal.
5. Unsur-Unsur
Penting dalam Aktivitas Ekonomi
Ada 3 unsur penting dalam aktivitas ekonomi, yaitu:
a. Keinginan manusia
Keinginan manusia merupakan unsur terpenting dalam aktivitas
ekonomi karena manusia memiliki keinginan yang membuat mereka dapat berpikir
keras untuk memenuhi keinginannya tersebut. Seperti keinginan untuk berhasil di
bidang bisnis. Manusia akan mencari cara agar pruduk yang mereka ciptakan dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat.
Sumber daya merupakan hal terpenting ke dua dalam aktivitas
ekonomi. Karena sumber daya juga merupakan kunci dalam memperoleh kesuksesan
dalam bidang ekonomi. Jika sumber daya yang dimiliki sedikit, maka aktivitas
ekonomi akan terhambat. Tetapi jika sumber daya berlebih, aktivitas ekonomi
juga akan terganggu. Biaya yang dibutuhkan akan semakin banyak padahal sumber
daya berlebih tersebut kadang tidak terlalu diperlukan. Jadi lebih baik
perhatikan benar jumlah sumber daya yang dibutuhkan agar aktivitas ekonomi
dapat berjalan dengan lancar. Sumber daya menentukan hasil dari aktivitas
ekonomi yang dijalankan, sehingga hal ini sangat esensial.
Cara pembuatan barang pada umumnya berada di luar bidang
ekonomi, tetapi persoalan barang-barang dan atau jasa-jasa apa yang harus di
produksi, berapa banyak barang atau jasa yang harus diproduksi, dan cara-cara
mana yang di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut sehingga
mencapai pembiayaan yang minimal adalah termasuk bidang ekonomi dan merupakan
pesoalan-persoalan utama dalam ekonomi.
Hakikat bisnis adalah kebutuhan manusia yang berupa barang
dan jasa yang harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat
pembayarannya, yaitu uang atau tukar-menukar barang (barter) yang saling
menguntungkan antar kedua belah pihak.
7. Mengapa Belajar
Bisnis?
Bisnis itu sangat menguntungkan. Terutama jika anda
berbisnis pada bidang yang Anda tekuni atau bidang keahlian Anda. Pengetahuan
tentang seluk-beluk bisnis diperlukan agar Anda dapat seoptimal mungkin
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada, juga tentunya memaksimalkan
keuntungan. Sama halnya seperti ekonomi yang berprinsip dasar “Dengan
pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu atau dengan
pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.” Kuliah dan
belajar bisnis merupakan salah satu pengorbanan tertentu tersebut, sehingga
nantinya kita dapat memperoleh hasil yang maksimal. Belajar bisnis merupakan
investasi yang sangat baik. Belajar bisnis pun sangat mudah, kita tidak
memerlukan pendidikan formal di bangku sekolah ataupun perguruan tinggi. Kita
dapat belajar bisnis dari pengalaman, membaca buku, mengikuti seminar-seminar
bisnis, dan juga belajar secara online. Belajar bisnis bisa dilakukan oleh
siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Jadi, mengapa tidak?
No comments:
Post a Comment